Sebagaimana disampaikan pada Opus Creative Economy Outlook 2019, kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB Indonesia sebesar Rp. 1.211 triliun atau sekitar 7,44%. Atas ini sub-sektor ekraf: film, animasi, dan video, serta sub-sektor TV dan radio, masing-masing menyumbang laju pertumbuhan PDB hingga 10%. Dari sisi sumber daya manusia, sub-sektor tersebut berkontribusi terhadap sekitar 39 ribu tenaga kerja dan menjadi bagian dari total hampir 17 juta tenaga kerja di bidang industri kreatif. 

Sementara berdasarkan riset Nielsen mencatat nilai belanja iklan pada 2020 meningkat pesat sebesar Rp. 229 triliun di berbagai media. Dibandingkan tahun 2019 total belanja iklan hanya berkisar Rp. 182 triliun. Hal tersebut sejalan dengan peningkatan konsumsi konten audio visual yang 

Peluang tersebut telah dan terus ditangkap perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan brand awareness serta layanan yang cepat, user friendly, dan customer oriented. Kita ketahui bersama bahwa industri kreatif dan digital akan menjadi pintu pembuka sebagai babak baru bagi perekonomian Indonesia ke depan. 

Di satu sisi, terlihat signifikansi dan potensi yang pesat, di sisi yang lain terdapat tanggung jawab besar baik oleh pemerintah, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lain untuk memproduksi konten-konten yang bermutu dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa.